Sunday, November 28, 2010

kemaren dateng ke acara spark Up gathering yang diselenggarakan oleh Microsoft. Berikut selayang pandangnya.

Acaranya dapat dibagi menjadi 4 agenda, antara lain:
  1. Informasi keanggotaan BizSpark dan WebsiteSpark, oleh Pak Irving
  2. Perkenalan Azure dan teknis penggunaannya, oleh Pak Irving dan Ronald Rajagukguk
  3. Presentasi mengenai Cloud untuk Penyedia, Pengguna dan Pemerintah, dari Pak Abimanyu 'Abah'
  4. Penawaran Cloud oleh pemain lokal, Infinys System Indonesia, oleh Pak Dondy Bapedyanto
  5. Pengenalan Prohukum, pengguna Cloud Indonesia, oleh Steven Surojo
Akan dijabarkan satu-satu.

Informasi keanggotaan BizSpark dan WebsiteSpark
Seperti yang kita ketahui (atau tidak juga, hehe), Microsoft mempunyai 2 website untuk membina ISV, yaitu BizSpark dan WebsiteSpark. BizSpark itu seperti yang kita ikuti, sedangkan WebsiteSpark lebih fokus kepada ISV yang produk dan jasanya berbasis Web. Di sini Pak Irving menghimbau agar kita para ISV untuk:
  • Submit website ke WebsiteSpark jika menjadi anggota
  • Renew keanggotaan BizSpark
  • gabung ke tempat-tempat online ISV seperti milis, facebook, dll. Katanya disana banyak tawaran2 proyek
Saat ini, kata beliau, banyak BizSpark yang di suspend karena tidak renew

Perkenalan Azure dan teknis penggunaannya
Disini mulai perkenalan Windows Azure. Windows Azure ini merupakan cara microsoft untuk menyediakan jasa Cloud Computing. Cloud Computing itu sendiri, kata Pak Irving, dibagi menjadi 3:
  • Infrastructure as a Service (IaaS). Ini seperti server on-premise, contohnya misalnya kita buat server sendiri ditaro di lintas arta.
  • Platform as a Service (PaaS). Ini seperti hosting web di server orang.
  • Software as a Service (SaaS). Contohnya seperti email engine.
Azure sendiri bermain di PaaS dan SaaS, tergantung dari kebutuhan clientnya. Mereka juga meng-claim mereka all in, menyediakan seluruh Software yang pernah dikembangkan oleh Microsoft pada Azure mereka. Selain itu, mereka juga claim menyediakan Php, Java, Phyton, Ruby dll. Tapi pas gw tanya C++ native bisa ato engga, ternyata ga bisa :(

Teknisnya, kita buat aplikasi yang comply dengan Windows Azure (ya, tidak semerta merta aplikasi kita dah develop dapat digunakan). Kemudian kita spesifik-kan mau menggunakan berapa instance Virtual Machine, dan category VM-VM tersebut (small, medium, large, etc). Semakin besar berarti spek VM-nya semakin canggih.

Keunggulan Azure yang dipromosikan adalah Pay What You Use, yaitu jika kita menyewa 1 instance small, ya itu yang dibayar. Kalo bisnis berkembang dan butuh 1 instance lagi, tinggal click2, beres. Pak Irving disini membandingkan kalo misalnya kita urus server sendiri, musti belanja, dateng ke rak-nya, install, pasang dll. Oh ya, OS-nya adalah Windows Server. Keunggulan lainnya lagi adalah update OS, Services dan Softwares. Jadi kita tidak pusing-pusing lagi update-update tersebut. Availability-nya dijamin, karena punya 7 data center seluruh dunia, or so they Say, hehe.

Namun sayangnya, Windows Azure ini belum ditawarkan di Indonesia, hehe.

Presentasi mengenai Cloud untuk Penyedia, Pengguna dan Pemerintah
Disini Pak Abimanyu membawakan presentasi yang sangat inspirasional, dan berhasil di catat di agenda, namun agenda tersebut tertinggal di jakarta -__-', dan karena telah mencatat, memory akan presentasi ini sudah tidak ada di kepala, hehe

Penawaran Cloud oleh pemain lokal, Infinys System Indonesia
Infinys itu menyediakan PaaS dan SaaS, mirip dengan windows Azure. Namun tidak semua All in seperti Azure, Platform dan Software yang ditawarkan antara lain:
  1. Microsoft SharePoint
  2. Microsoft Exchange
  3. BlackBerry Server
Mereka punya 2 data center di jakarta dan surabaya, dan mereka juga punya offering untuk BizSparkers. Selain itu, mereka juga men-challange BizSparkers, jika ada yang punya aplikasi cloud, killer enough, bisa dibahas dengan mereka model bisnisnya gimana untuk sharing profit.

Pengenalan Prohukum, pengguna Cloud Indonesia
Ini presentasi salah satu pengguna Cloud di Indonesia. Cloud provider mereka adalah Infinys. Ceritanya, mereka membuat aplikasi untuk Notaris. Model bisnis mereka ada Freemium, dengan full feature, limited time dan selected customer. Pak Steven ini cerita mereka menggunakan cloud karena faktor security dan maintenance, yang jadi sangat scalable apabila menggunakan aplikasi cloud. Ketika ada yang nanya, bagaimana dengan koneksi internet para notaris tersebut karena aplikasinya online? Pak Steven menjawab dengan semua notaris harus online karena harus connect dengan Simbakum (bener ga ya tulisannya), enak juga ya, persoalan berat jaringan jadi hilang, karena urusan notaris itu sendiri untuk punya koneksi internet. I say, briliant!

Gimana ya perkembangan Cloud Indonesia? semoga semakin marak.

No comments:

Post a Comment