Wednesday, May 25, 2011

3 Dosa Mahasiswa ITB: Pesan Rektor ITB thn 2003

Lagi terkenang waktu upacara penerimaan mahasiswa baru di ITB, tahun 2003 silam, which is 8 tahun yang lalu. Waktu itu Pak Kusmayanto Kadiman selaku rektor ITB saat itu berpidato yang isinya masih melekat di dalam diri gw.

Lupa sih detailnya gimana, yang jelas mahasiswa ITB itu udah punya dosa sejak pertama kali ia menapakkan kaki untuk menerima pendidikan di ITB. Mungkin isinya kurang relevan untuk sekarang, mohon maklum karena ini adalah kondisi 8 tahun yang lalu. isinya kira-kira sebagai berikut:

Seorang mahasiswa ITB pasti menyingkirkan sejumlah saingannya untuk dapat berkuliah di ITB. Diantaranya mungkin ada yang lebih membutuhkan, ada yang lebih pantas, atau lain-lain, yang jelas seorang mahasiswa ITB telah berdosa menghilangkan kesempatan bagi saingannya untuk berkuliah di ITB. Inilah Dosa yang pertama.

Seorang mahasiswa ITB mengabiskan biaya untuk kuliah dengan jumlah melebihi SPP yang ia bayarkan ke Kampus, dimana sisanya itu disubsidi oleh pemerintah. Oleh karena itu, seorang mahasiswa ITB berdosa telah menghabiskan uang rakyat untuk dapat menerima pendidikan universitas. Inilah Dosa yang kedua.

Lalu dengan dua dosa tersebut, apakah seorang mahasiswa ITB harus berbuat dosa lagi dengan menyingkirkan orang-lain dalam memperebutkan bangku pekerjaan di suatu perusahaan?

Hanya dengan 2 Dosa saja, cukup bagi mahasiswa ITB untuk 'harus' menciptakan lapangan pekerjaan, untuk membuktikan bahwa ia memang layak menyingkirkan teman-temannya untuk bangku ITB dan layak disubsidi oleh rakyat untuk berkuliah.

Demikian seinget gw pesan Pak Kusmayanto waktu itu. Bapak yang satu ini memang sangat Pro dengan Entrepreneur. Sekarang kabarnya bagaimana ya? semoga beliau tetap terus berkarya yang tetap terus menginspirasi orang banyak.

2 comments:

  1. iyaaaah, aku jg msh inget pidato penerimaan yg ini :) n ampe skrg msh ngrasa blm bs 'nebus dosa' ,,, hehe,,

    ReplyDelete
  2. @merlyn251
    gpp, akan ada saatnya kalo emang bener2 pengen nebus mah, hehe

    ReplyDelete